Cara Membasmi Lalat Buah Pada Tanaman Mangga

1. Lalat Buah :Bactrocera, spp

Ordo : Diptera

Family: Tephritidae

Sumber rencana : CABI

Ilmu bentuk kata/Bioekologi

  • Telur bercat salih, berbentuk elips, diletakkan berkawanan 2 – 15 butir dan dalam musim ± 2 hari.  Telur yang diletakkan di dalam biji kemaluan akan menetas menjadi 1arva. Seekor lalat betina mampu menghasilkan telur 1200 – 1500 butiran.
  • Bernga bercat steril keruh atau sejati kekuning-kaleng, berbentuk melingkar panjang dengan salah suatu ujungnya runcing. Larva terdiri atas tiga instar, dengan lama stadium larva 6 – 9 hari.
  • Larva setelah berkembang maksimum akan membuat gua keluar kerjakan meloncat dan melenting dari biji kemaluan dan masuk ke n domestik kapling lakukan menjadi pupa. Pupa berwarna coklat, dengan bagan lonjong, tinggi ± 5 mm dan lama  stadium pupa 4 – 10 hari.
  • Imago galibnya berukuran tahapan  ± 7 mm, pepat ± 3 mm dengan corak toraks dan abdomen antar spesies lalat buah beragam misalnya oranye, merah kecoklatan, coklat,  maupun hitam.  Demikian lagi sayapnya transparan dengan  bercak-noda lin (band) yang beraneka ragam adalah ciri  per macam laler buah.  Pada lalat betina ujung abdomennya lebih runcing dan punya alat peletak telur,  sedangkan abdomen lalat jantan lebih bulat.  Secara keseluruhan daur hidup lalat biji zakar berkisar ± 25 hari.
  • Hama lalat biji pelir pada tanaman pauh banyak dijumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Gejala serangan

  • Gejala awal pada bidang kulit buah ditandai dengan adanya noda/bintik lepasan tikaman ovipositor (alat peletak telur) lalat betina saat meletakkan telurnya ke dalam buah. Lebih lanjut akibat gangguan larva yang menetas berusul telur di dalam buah, maka noda-noda tersebut berkembang menjadi bercak coklat di sekitar noktah tersebut. Larva memakan daging buah, dan karenanya buah menjadi busuk dan ringgis sebelum masak.

Pokok kayu inang bukan

  • Mencerca makin berpunca 20 jenis buah-buahan, diantaranya belimbing, pepaya, sitrus, jambu, mauz, dan lada bangkang

Pengendalian

Pendirian peraturan

  • Menerapkan regulasi karantina antar distrik/wilayah/negara yang ketat kerjakan bukan memasukkan biji kemaluan nan terserang bersumber kawasan endemis.
  • Mandu kultur teknis
  • Penghitungan tanah di bawah tajuk pokok kayu nan terka dalam dan merata agar pupa nan terletak di dalam tanah akan terkena sinar matahari dan kesannya mati.
  • Penyalutan biji kemaluan saat masih muda dengan kocek plastik, kertas benih, daluang buku harian, atau daun pisang.

Pendirian fisik/mekanis

  • Mengumpulkan buah yang terserang baik yang masih berharta pada pohon alias yang gugur, kemudian dibakar atau dibenamkan 60 – 70 cm privat kapling seharusnya larvanya terbunuh.
  • Pengasapan di sekitar pohon dengan membakar riam kecil/jerami sampai menjadi bara yang cukup besar untuk mengusir lalat. Pengasapan dilakukan 3 – 4 hari sekali dimulai lega saat pembentukan biji pelir dan diakhiri 1 –2 ahad sebelum penuaian.

Cara biologi

  • Penggunaan jebakan nan diberi umpan alias atraktan (misalnya Methyl Eugenol)
  • Menempatkan populasi laler dengan melepas serangga jantan mandul (steril) dalam besaran yang banyak, mudah-mudahan kemungkinan berhasilnya perkawinan dengan lalat fertile di lapang menjadi berkurang
  • Pemakaian rival alami antara bukan Biosteres sp., Opius sp., (Braconidae), semut (Formicidae), laba-laba (Arachnidae), kumbang (Staphylinidae) dan cocopet (Dermaptera).
  • Penanaman tanaman selasih di sekeliling kebun.

Cara kimiawi

  • Dilakukan apabila dijumpai lalat biji kemaluan internal perangkap dan diulang setiap 4–7 periode hingga populasi turun
  • Pemberian umpan semprot (bait spray), adalah umpan protein yang mengandung ammonia dicampur dengan insektisida khlorfirifos atau malation

selengkapnya materi dapat di download disini

Disusun Oleh :

SUMARNO, SP.

KJF Dintanpangan Kabupaten Temanggung

Source: https://dkppp.temanggungkab.go.id/home/berita/186/hama-pada-tanaman-mangga