Gambar Cap Dari Pelepah Pisang

Duaja menyediakan bermacam rupa macam objek demi kelangsungan vitalitas basyar. Doang kadang kala manusia makin menyukai situasi-situasi yang berbau instan, sehingga berat ekor untuk berpikir dalam memanfaatkan semaksimal mungkin segala apa yang pataka sediakan. Bila momongan-anak semangat prematur sudah dilatih lakukan memanfaatkan umbul-umbul sebagai media cipta, maka penggunaan sumber daya alam di perian mendatang tentu akan kian efektif dan efisien.

.

.
Banyak pendidik PAUD mencoba memanfaatkan incaran-bahan alam bagaikan ki alat mengajar dan membuat satu rakitan. Keseleo satu pesan yang bisa dipetik oleh anak asuh-anak asuh tuntun saat menggunakan ki alat berbahan bendera adalah tentang penghematan energi dan pencermatan biaya. Selain menghemat Sumber Rahasia Bendera, penggunaan wahana berbahan alam memiliki manfaat penghematan biaya atau tip. Karena kita enggak terlazim membeli dengan uang lelah untuk membuat suatu karya, kita cukup memanfaatkan apa yang disediakan alam. Namun tentu saja dalam memanfaatkan bahan-mangsa yang berusul berpunca pataka teristiadat meninggalkan beberapa sasaran yang masuk n domestik kriteria seperti yang di bawah ini:

---

Baca juga:

1.
Aneka Reka cipta PAUD Tema Pokok kayu




2.
Aneka Kreasi PAUD Tema Dabat.

---

– Tidak runcing alias tajam
– Kayu ataupun batang nan enggak berserat.
– Netral dari racun
– Higienis
.
Ke empat hal di atas teristiadat mendapatkan perhatian, supaya anak-anak bisa melakukan kegiatannya dengan aman dan sehat.

Seorang pendidik di RA Anak uang Bangkawali, Provinsi Sumatra Selatan, yang bernama Bunda Kasia, menemukan wahana unik bagi membuat suatu karya yang indah. Karya ini bernama “Mencamkan Motif Bunga dengan Pelepah Pisang”. Pelepah pisang memang aman digunakan, karena bukan mengandung racun dan bukan menyebabkan alergi. Pembelajaran ini sangat cocok diajarkan momen anak-momongan PAUD membiasakan dengan tema alam.
.
Dengan memanfaatkan pelepah pisang, anak-anak boleh membuat semacam motif batik yang cantik dan berbentuk bunga. Selain tangkai daun pisang, kita layak mempersiapkan selembar kertas HVS dan pewarna rahim.

Bagaimana cara membentuk “tinta”-nya? Kita cukup menuangkan rendah air ke intern mangkuk. Lalu masukkan pewarna ki gua garba. Banyak sedikitnya air akan menentukan kekentalan warna. Setelah warna yang diinginkan sudah lalu cocok, kita bisa mengegolkan tisu ke dalam “tinta” buatan tadi, seharusnya air dapat lebih mudah kuap ke dalam petiolus mauz saat kita mencelupkannya, dan tentu cuma cak bagi mencegah comek terpercik kemana-mana.

Setelah itu kita bisa membelah pelepah pisang yang akan berfungsi bagaikan label. Stempel itu akan dicelupkan di dalam tarum, dahulu ditempelkan di atas kertas. Motif nan dipilih makanya Bunda Kasia yaitu motif anakan mawar.
.

.

Selepas kita membuat motif bunga ros di atas plano, sepatutnya ada kita bisa memodifikasinya sekali lagi agar bisa menjadi karya yang makin menarik. Yakni dengan prinsip menulis tangkai, daun, dan bahkan botol bunganya. Maka jadilah relasi karya seni rupa mengecap, menulis, dan mewarnai.

Bagaimana? Penasaran? Masih mau berlatih tehnik ini dari si kontributor? Bila iya, marilah klik
FORUM TK DAN PAUD. Anda bisa bertanya-tanya kepada Bunda Kasia tentang cara membentuk karya ini. Selamat belajar, spirit mengajar!

---

Setelah mengajak anak membuat rencana pohon, ayo kita jakal anak asuh belajar dengan aplikasi keren nan dibuat Oleh Kak Andi Taru, CEO berbunga perusahaan aplikasi edukatif terbesar di Indonesia. Aplikasi ini berjudul MARBEL FLORA dan MARBEL Mengecat Hewan Udara. Download Gratis aplikasi ini dengan klik rencana di bawah ini:


MARBEL FLORA / TANAMAN







MARBER MEWARNAI HEWAN UDARA



Kedua tuntutan di atas menyuguhkan aneka permainan dengan bagan-gambar nan dapat digunakan anak bak media membiasakan.

Sumber:
FORUM TK DAN PAUD