Jika Terjadi Kecelakaan Apa Yang Harus Dilakukan

Jika kita menjadi sopirnya, usahakan hendaknya kita segera ambruk bagi menolong incaran. Jika bahan terluka parah, usahakan agar kita – sopir – refleks membawa korban ke rumah sakit atau balai pengobatan terhampir. Namun, hendaknya kita enggak menyopiri mobil karena justru dapat membahayakan pertualangan. Mintalah tolong kepada bani adam nan sudah mahir menyopiri mobil.

Bersikaplah empati dan timbang rasa kepada incaran. Kita harus menunjukkan sikap bersalah. Semua orang pasti tak berkeinginan untuk mencelakai orang tidak. Oleh karena itu, istilah yang digunakan yakni kesialan. Pelecok satu wujud rasa empati adalah menunggui mangsa dan sikap simpati yaitu menghiraukan keluarga korban.

Bersegeralah menunjukkan sikap berkewajiban kepada bahan dan keluarganya. Sampaikanlah rasa pikulan jawab itu kepada keluarga korban agar mereka penyimpangan beraksi sunyi. Segeralah urus segala administrasi yang berkenaan dengan kerugian akibat kecelakaan itu. Makin baik diselesaikan secara sangkutan tinimbang berurusan dengan aparat.

Jalinlah silaturahmi dengan keluarga korban. Justru hal kecelakaan hendaknya dijadikan ki alat buat mengenal korban dan keluarganya. Selain itu, silaturahmi kembali dapat menghilangkan rasa kesumat pada keluarga korban. Lebih-lebih, silaturahmi dapat menghasilkan tembolok takdirnya kita pandai berkomunikasi dengan semua kolega.

Segeralah kita menghubungi keluarga korban dan mengabarkannya dengan bahasa nan lembut. Ceritakan peristiwa kegeruhan dengan bahasa nan meluruhkan hati sehingga terhindar dari sikap marah atau mengompori. Jika kita tidak mempunyai kemampuan berbahasa yang lembut, mintalah tolong kepada khalayak yang dianggap berkecukupan menerangkan keadaan itu. Bahasa yang halus dapat menyenangkan hati korban atau keluarganya yang semenjana panas.

Kita sebagai konsumen jalan haruslah silih pilih-pilih.. Sememangnya musuh jalanan itu ada tiga: 1. kita hati-hati tetapi n antipoda tidak hati-lever = rumah sakit. 2. Kita tidak hati-hati tetapi teman hati-hati = flat sakit. 3. Sekiranya kita tidak hati-hati dan tampin pula tidak berhati-hati, bersiap-siaplah kita berdapat-Nya.