Kumpulan Bintang Yang Berkaki Dua
Kejadian 1 | |
---|---|
![]() Pasal pertama kitab |
|
Kitab | Kitab Hal |
Kategori | Taurat |
Episode Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Pujuk dalam Kitab Serani |
1 |
Situasi 1
(disingkat
Kej 1) adalah pasal pertama Kitab Keadaan internal Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Bibel Kristen. Termasuk kerumahtanggaan antologi kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1]
Pasal ini pintar narasi invensi manjapada dalam 6 musim, babak dari kekeluargaan catatan yang bercerai pada pasal 2 ayat 4a.[2]
Teks
[sunting
|
sunting sumur]
Peristiwa 1:1-4 (Biblia Hebraica (edisi) Kittel (BHK) 1909). Dimulai berpangkal huruf
taw
pada ayat 1 dan tiga fonem berikutnya yang saban bererak 50 aksara menciptakan menjadikan prolog
תורה
(torah; “Taurat”). Gejala ini digolongkan bagaikan kode Alkitab.
- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta (antara lain Papirus 12) dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 31 ayat.
- Privat bagian yang bermula pada
Hal 1:1
dan berparak pada
Hal 2:4a itu Sang Perakit sering disebut dengan stempel “Allah” (bahasa Ibrani:
אלהים,
’ĕ·lō·hîm).
Struktur
[sunting
|
sunting sumber]
- Kejadian 1:1-2 = Pada mulanya
- Kejadian 1:3-5 = Periode Mula-mula: kreasi terang
- Kejadian 1:6-8 = Hari Kedua: rakitan cakrawala
-
Kejadian 1:9-13
= Waktu Ketiga: rakitan laut, darat, merecup-pokok kayu -
Situasi 1:14-19
= Hari Keempat: penciptaan benda-benda penerang plong ufuk (matahari, bulan dan bintang-medali) -
Kejadian 1:20-23
= Hari Kelima: penciptaan binatang-fauna laut dan binatang-fauna bersayap -
Kejadian 1:24-31
= Hari Keenam: penciptaan fauna liar dan segala spesies piaraan dan segala tipe sato melata di muka bumi dan anak adam.
diteruskan ke pasal 2:
-
Situasi 2:1-4
= Periode Ketujuh: cak jongkok berkreasi (Sabat)
Ayat 1
[sunting
|
sunting mata air]
-
Pada semula Allah menciptakan langit dan bumi.
(TB)[3]
Ayat 1 bahasa Yahudi
[sunting
|
sunting mata air]
Teks Masoret (dibaca dari kanan ke kiri)
- בראשית ברא אלהים את השמים ואת הארץ׃
Transliterasi:
- be·re·shit ba·ra e·lo·him et ha·sha·ma·yim we·’et ha·’a·retz.
Ayat 2
[sunting
|
sunting sumber]
-
Mayapada belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Hidup
Allah berlarat-larat-layang di atas latar air
(TB)[4]
Ayat 2 bahasa Ibrani
[sunting
|
sunting mata air]
Wacana Masoret
- והארץ היתה תהו ובהו וחשך על־פני תהום ורוח אלהים מרחפת על־פני המים׃
Transliterasi
- we·ha·’a·retz ha·ye·tah to·hu wa·bo·hu we·ko·shekh al-pe·ni te·hom we·ru·akh
e·lo·him derita·ra·ke·fet al-pe·ni ha·ma·yim
Ayat 3
[sunting
|
sunting sendang]
-
Berfirmanlah Allah: “Jadilah
semarak.” Lalu sinar itu jadi.
(TB)[5]
Ayat 3 bahasa Ibrani
[sunting
|
sunting sumber]
Bacaan Masoret
- ויאמר אלהים יהי אור ויהי־אור׃
Transliterasi Yahudi
- wa yo·mer e·lo·him ye·hi
o·wr
wa ye·hi o·wr.
Ayat 4
[sunting
|
sunting sumber]
-
Allah mengawasi bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
(TB)[6]
Ayat 5
[sunting
|
sunting sumber]
-
Dan Allah menyebut terang itu
siang, dan liar itu
malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama
(TB)[7]
Ayat 5 bahasa Ibrani
[sunting
|
sunting sumber]
Teks Masoret
- ויקרא אלהים ׀ לאור יום ולחשך קרא לילה ויהי־ערב ויהי־בקר יום אחד׃ פ
Alih aksara Ibrani
- wa·yiq·ra e·lo·him la·’o·wr
yom
we·la·ko·syekh q·ra
la·ye·lah
way·hi-e·reb way·hi-bo·ker yom e·khad. (p)
Bacaan silang: Mazmur 74:16,
Mazmur 136:7-9.
Ayat 6
[sunting
|
sunting sumber]
-
Berfirmanlah Sang pencipta: “Jadilah cakrawala di perdua segala air untuk memisahkan air berpangkal air.”
(TB)[8]
Ayat 6 bahasa Ibrani
[sunting
|
sunting sumber]
Teks Masoret
- ויאמר אלהים יהי רקיע בתוך המים ויהי מבדיל בין מים למים׃
- Transliterasi Ibrani: way·yō·mer
e·lo·him
yə·hî
rā·qî·a‘
bə·ṯōḵ
ha·mā·yim; wî·hî
maḇ·dîl
bên
mā·yim
lā·mā·yim.
Ayat 8
[sunting
|
sunting perigi]
-
Lalu Sang pencipta menamai cakrawala itu
langit. Jadilah magrib dan jadilah pagi, itulah waktu kedua.
(TB)[9]
Ayat 8 bahasa Ibrani
[sunting
|
sunting sumber]
Referensi Masoret
- ויקרא אלהים לרקיע שמים ויהי־ערב ויהי־בקר יום שני׃ פ
- Alih aksara Yahudi: wa·yiq·ra e·lo·him la·ra·qi·a’
sya·ma·yim
way·hi-e·reb way·hi-bo·ker yom sye·ni. (p)
Ayat 14
[sunting
|
sunting sumber]
-
Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda pemancar pada lengkung langit untuk memufakatkan siang dari malam.
-
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang taat dan masa-hari dan tahun-tahun.”
(TB)[10]
-
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang taat dan masa-hari dan tahun-tahun.”
Ayat 15
[sunting
|
sunting sumber]
- [Berfirmanlah Allah: ]“dan sebagai penerang lega cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.”
-
Dan jadilah demikian.
(TB)[11]
-
Dan jadilah demikian.
Ayat 16
[sunting
|
sunting sumur]
-
Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang osean itu, merupakan yang makin lautan buat menguasai siang dan yang lebih boncel kerjakan memecahkan malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
(TB)[12]
Ayat 17
[sunting
|
sunting perigi]
-
Allah menaruh semuanya itu di tepi langit buat menyinari bumi,
(TB)[13]
Ayat 18
[sunting
|
sunting sumber]
-
dan untuk menguasai siang dan lilin batik, dan untuk memisahkan cahaya pecah palsu.
-
Halikuljabbar menyibuk bahwa semuanya itu baik.
(TB)[14]
-
Halikuljabbar menyibuk bahwa semuanya itu baik.
Ayat 20
[sunting
|
sunting sumber]
-
Berfirmanlah Tuhan: “Hendaklah internal air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi menerobos t.”
(TB)[15]
- “berkeriapan” diterjemahkan berasal bahasa Yahudi:
יִשְׁרְצ֣וּ,
yish-rə-tsū
yang mempunyai akar tunjang verba “שָׁרַץ“, “
sha-ra-ts
“, yang mengandung makna: “keriap”,[16]
yaitu berkeliaran dalam besaran banyak sampai memenuhi ruang yang ditempati (bahasa Inggris:
swarm
).[17] - “manusia”, di sini ialah “nan berkeriapan internal air”, diterjemahkan dari bahasa Yahudi:
שֶׁ֖רֶץ,
sherets
, dibentuk dari akar alas kata kerja “שָׁרַץ“, “
sha-ra-ts
“, “keriap”.[17] - (yang) “hidup” diterjemahkan bersumber dua kata bahasa Ibrani:
נפש חיה,
ne-p̄esh
(“nafas”, “bernafaskan”)
kha-yāh;
(“hayat”, “hidup”, “nasib”).[17] - “zakar” diterjemahkan dari bahasa Ibrani:
עוף,
‘ō-wp̄
, dari akar tunjang perkenalan awal kerja “עוּף“, “
uwp
atau
uwf
“, “melambai-lambai” atau “mengepak-epak” (bahasa Inggris:
brandish
).[17]
Jadi sepatutnya ada mencakup semua manusia yang dapat bingung dengan mengepak-epakkan sayapnya. - “beterbangan” diterjemahkan bersumber bahasa Ibrani:
עוף,
‘ō-wp̄
, dari akar kata kerja “עוּף“, “
uwp
atau
uwf
“, “melambai-lambai” atau “mengepak-epak” (bahasa Inggris:
brandish
).[17]
Ayat 20 catatan
[sunting
|
sunting sumber]
Plong ayat ini diberi definisi dari dua varietas makhluk merupakan yang dapat “berkeriapan” di air, dan yang dapat “beterbangan” di cakrawala. Masing-masing tipe khalayak dinamai berasal bentukan kata kerjanya. Dengan demikian, khalayak yang berkeriapan di air tidak kurang pada “ikan” saja dan makhluk yang “beterbangan” di cakrawala tidak terbatas pada “burung” saja. Substantif absah lakukan “makhluk yang berkeriapan” yakni “sheretzim“, dipakai puas putaran Alkitab lain bakal mencengam makhluk air kerdil yang berkaki pendek atau tanpa kaki, jadi rupanya terdaftar pula “semua jenis hamba allah hidup yang menghuni baik daratan ataupun perairan nan
oviparous
(berbiak melangkahi telur) dan luar biasa tingkat berbiaknya (fecundity)” (menurut Bush). Dengan demikian boleh dipahami bahwa penciptaan pada musim kelima ini tertulis penciptaan serangga (Imamat 11:20-23
didefinisikan sebagai “sheretzim
yang beterbangan”), binatang-hewan laut (sheretzim
air,
Imamat 11:9, 10), dan jenis hewan melata/reptil atau saurian di laut dan di darat (sheretzim
darat,
Imamat 11:41, 42).[18]
Ayat 21
[sunting
|
sunting sumber]
-
Maka Tuhan menciptakan binatang-dabat laut nan samudra dan segala variasi makhluk hidup yang berputar, yang berkeriapan dalam air, dan segala variasi ceceh yang bersayap. Almalik mematamatai bahwa semuanya itu baik.
(TB)[19]
Ayat 24
[sunting
|
sunting sumber]
-
Berfirmanlah Almalik: “Hendaklah bumi mengasingkan segala jenis manusia yang spirit, peliharaan dan binatang melata dan segala apa variasi fauna liar.” Dan jadilah demikian.
(TB)[20]
- “ternak” diterjemahkan dari bahasa Ibrani:
בהמה,
bə-hê-māh
, nan bisa berfaedah “dabat” secara umum, atau “hewan ternak” (bahasa Inggris:
livestock
,
cattle
atau
beasts).[21] - “satwa melata” diterjemahkan semenjak bahasa Yahudi:
רמש,
re-mesh
, nan dapat berfaedah “binatang merayap” (bahasa Inggris:
creeping thing
).[21] - “binatang liar” diterjemahkan pecah dua kata bahasa Yahudi:
חיתו־ארץ,
ḥay-ṯōw
–
’e-rets
, yang berarti “orang-makhluk kehidupan di bumi” secara umum, (bahasa Inggris:
beast of the earth
).[21]
Ayat 25
[sunting
|
sunting sendang]
-
Halikuljabbar menjadikan segala jenis hewan bawah tangan dan segala spesies peliharaan dan segala spesies binatang melata di muka manjapada. Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik.
(TB)[22]
Ayat 26
[sunting
|
sunting sendang]
-
Berfirmanlah Tuhan: “Baiklah Kita menjadikan cucu adam menurut rangka dan rupa Kita, meski mereka berkuasa atas ikan-iwak di laut dan titit-penis di peledak dan atas ternak dan atas seluruh manjapada dan atas apa hewan melata yang meluncur di bumi.”
(TB)[23]
Ayat 27
[sunting
|
sunting sumur]
-
Maka Sang pencipta
menciptakan
manusia itu menurut susuk-Nya, menurut rajah Sang pencipta
diciptakan-Nya
anda; pria dan perempuan
diciptakan-Nya
mereka.
(TB)[24]
Ayat 27 bahasa Yahudi
[sunting
|
sunting sumber]
Bacaan Masoret
- ויברא אלהים ׀ את־האדם בצלמו בצלם אלהים ברא אתו זכר ונקבה ברא אתם׃
Transliterasi
- wa·yib·ra
e·lo·him et-ha·’a·dam be·tsal·mo, be·tse·lem e·lo·him
ba·ra
udara murni·to, za·khar u·ne·qe·bah
ba·ra
udara murni·tam.
Ayat 27 gubahan
[sunting
|
sunting perigi]
Pustaka silang: Keadaan 5:1-2
- “menciptakan”, “diciptakan “
Prolog kerja yang dipakai tiga kali privat ayat 27 ini adalah “bara” (atau “b’ra”;
ברא) yang diterjemahkan sebagai “menciptakan” (atau privat bentuk pasifnya “diciptakan”) selevel dengan kata kerja nan digunakan pada Hal 1:1. Perkenalan awal singularis “dia” mengacu pada “manusia” sebagai suatu keberagaman makhluk tertentu, yang diciptakan
menurut
[25]
bagan
[26]
Allah. Secara jamak (“mereka“) makhluk manusia itu diciptakan privat dua jenis kelamin: lelaki dan perempuan. Keseluruhannya dalam
Situasi 1:26-28
ditulis tentang penciptaan turunan;
Hal 2:4-25
menerimakan rincian yang lebih konseptual adapun penciptaan dan mileu mereka. Kedua kisah ini tukar melengkapi dan mengajarkan beberapa kejadian.
- (1) Baik lelaki maupun wanita diciptakan secara khusus maka itu Allah, mereka bukan hasil proses evolusi (Kejadian 1:27; dikutip oleh Yesus Kristus seperti tercatat pada
Matius 19:4;
Markus 10:6). - (2) Lelaki dan wanita keduanya diciptakan menurut “gambar” dan “rupa” Allah. Bersendikan lembaga ini, mereka boleh menanggapi dan bersekutu dengan Almalik dan secara unik mencerminkan kasih, keluhuran dan kekudusan-Nya. Mereka harus melakukannya dengan mengenal dan menaati-Nya (Situasi 2:15-17).
- (a) Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, karena mereka tidak berdosa dan tulen, punya hikmat, hati yang mengasihi dan karsa lakukan mengerjakan nan benar (Efesus 4:24). Mereka hidup dalam persemakmuran pribadi dengan Yang mahakuasa yang meliputi ketaatan moral (Kejadian 2:16-17) dan gayutan yang intim. Detik Adam dan Hawa berdosa, keserupaan moral dengan Allah ini tercemar (Kejadian 6:5). Kerumahtanggaan proses penebusan, orang percaya harus diperbaharui kepada keserupaan kesusilaan itu sekali lagi (Efesus 4:22-24;
Kolose 3:10). - (b) Adam dan Temperatur memiliki keserupaan alamiah dengan Allah. Mereka diciptakan laksana sosok yang berperilaku dengan roh, manah, perasaan, pemahaman diri, dan kuasa untuk memilih (Kejadian 2:19-20;
Kejadian 3:6-7; 9:6). - (c) Hingga batas tertentu hubungan jasmaniah pria dan wanita itu menurut gambar Allah. Situasi ini tidak bertindak untuk sato. Sang pencipta memberikan kepada manusia rencana nan dengannya Dia akan tampil kepada mereka (Peristiwa 18:1-2) dan rencana yang akan dipakai Anak-Nya kelak (Lukas 1:35;
Filipi 2:7;
Ibrani 10:5).
- (a) Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, karena mereka tidak berdosa dan tulen, punya hikmat, hati yang mengasihi dan karsa lakukan mengerjakan nan benar (Efesus 4:24). Mereka hidup dalam persemakmuran pribadi dengan Yang mahakuasa yang meliputi ketaatan moral (Kejadian 2:16-17) dan gayutan yang intim. Detik Adam dan Hawa berdosa, keserupaan moral dengan Allah ini tercemar (Kejadian 6:5). Kerumahtanggaan proses penebusan, orang percaya harus diperbaharui kepada keserupaan kesusilaan itu sekali lagi (Efesus 4:22-24;
- (3) Penciptaan manusia internal rupa Yang mahakuasa tidak berarti bahwa mereka yaitu ilahi. Manusia diciptakan pada tingkat yang lebih adv minim dan tersampir kepada Allah (Mazmur 8:6).
- (4) Seluruh kehidupan insan pada semula dari berpokok Laki-laki dan Hawa (Kejadian 3:20;
Roma 5:12).[27]
Ayat 31
[sunting
|
sunting sumber]
-
Maka
Allah melihat segala nan dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah magrib dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
(TB)[28]
Allah melihat bahwa semuanya itu baik
[sunting
|
sunting sumber]
- וירא אלהים כי־טוב
- wa i·yar·
e·lo·him
ki-to·wb. -
Halikuljabbar
meluluk bahwa semuanya itu
baik.
[29]
Sapta mana tahu
Allah menyatakan bahwa apa yang telah diciptakan-Nya itu “baik” (bahasa Yahudi: טוב,
ṭō·wḇ
; dibaca “tob”):
- Peristiwa 1:4
- Kejadian 1:10
- Situasi 1:12
- Peristiwa 1:18
- Kejadian 1:21
- Hal 1:25
- Kejadian 1:31
Setiap bagian berpokok ciptaan Allah secara eksemplar memenuhi niat dan pamrih-Nya. Yang mahakuasa menciptakan dunia ini bikin mencerminkan kemuliaan-Nya dan untuk menjadi kancah di mana umat manusia dapat mengambil bagian dalam sukacita dan hidup-Nya. Perhatikan bagaimana Almalik mencipta menurut suatu rajah dan tatanan tertentu.[27]
Jadilah petang dan jadilah pagi
[sunting
|
sunting sumber]
- ויהי־בקר יום הששי׃ פ
- wa ye·hi-e·reb
wa ye·hi-bo·ker
y·om
ha·syi·syi: (p̄). -
Jadilah
petang
dan jadilah
pagi, itulah
hari
keenam.
[30]
Sebutan ini diulang
enam kali
dalam pasal ini dan pelahap diikuti dengan estimasi hari:
- יום אחד׃
yom ekhad
(Kejadian 1:5) = musim satu (Ahad; Ahad). - יום שני׃
yom syeni
(Kejadian 1:8) = hari kedua (Senin). - יום שלישי׃
yom syelisyi
(Kejadian 1:13) = waktu ketiga (Selasa). - יום רביעי׃
yom rebi’i
(Hal 1:19) = hari keempat (Rabu). - יום חמישי׃
yom khamisyi
(Keadaan 1:23) = musim kelima (Kamis). - יום הששי׃
yom hasyisyi
(Kejadian 1:31) = masa keenam (Jumat)
Prolog Ibrani untuk hari merupakan
יום
(
yom
). Galibnya kata ini artinya satu hari sepanjang 24 jam (bandingkan
Hal 7:17;
Matius 17:1), atau bagian siang dari suatu waktu (“hari” sebagai lawan pecah “malam”). Hanya pembukaan ini bisa sekali lagi dipakai cak bagi jangka periode nan tidak tentu (misal: “hari panen,”
Amsal 25:13). Banyak orang percaya bahwa hari-tahun kreasi merupakan hari kerumahtanggaan arti 24 jam karena digambarkan andai terdiri atas “petang” dan “pagi” (Keadaan 1:5; bandingkan
Alumnus 20:11). Yang tak berkeyakinan bahwa “burit” dan “pagi” hanya berarti bahwa suatu burit mengakhiri tahap penciptaan tersebut dan keesokan paginya yaitu awal yang hijau lagi.[27]
Lihat lagi
[sunting
|
sunting sumber]
- Laki-laki
- Almanak Yahudi
- Penciptaan menurut Kitab Kejadian
- Fragmen Alkitab yang berkaitan: Hal 2, Ayub 38, Mazmur 74, Mazmur 136, Matius 19, Markus 10, Yohanes 1.
Pustaka
[sunting
|
sunting mata air]
-
^
W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Bukit Indah. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159 -
^
J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Dolok Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857 -
^
Kejadian 1:1
– Sabda.org -
^
Keadaan 1:2
– Sabda.org -
^
Kejadian 1:3
– Sabda.org -
^
Kejadian 1:4
– Perkataan nabi.org -
^
Kejadian 1:5
– Titah.org -
^
Kejadian 1:6
– Sabda.org -
^
Hal 1:8
– Sabda.org -
^
Peristiwa 1:14
– Sabda.org -
^
Kejadian 1:15
– Perbuatan nabi nabi muhammad.org -
^
Hal 1:16
– Perbuatan nabi nabi muhammad.org -
^
Kejadian 1:17
– Titah.org -
^
Kejadian 1:18
– Sabda.org -
^
Kejadian 1:20
– Sabda.org -
^
KBBI – “keriap” -
^
a
b
c
d
e
Biblehub – Hebrew – Gen 1:20 -
^
Pulpit Commentary -
^
Kejadian 1:21
– Hadis.org -
^
Kejadian 1:24
– Perbuatan nabi nabi muhammad.org -
^
a
b
c
Biblehub – Hebrew – Gen 1:24 -
^
Hal 1:25
– Perbuatan nabi nabi muhammad.org -
^
Peristiwa 1:26
– Hadis.org -
^
Keadaan 1:27
– Sabda.org -
^
Kata “menurut” dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai ancang
ב,
be. -
^
Dua kelihatannya digunakan prolog “gambar” bahasa Ibrani:
צלמ,
tselem
; sebelumnya lagi “tsalmo” dengan sufiks “-o” (= akhiran bahasa Indonesia “-nya”) yang penting “gambar-Nya” -
^
a
b
c
The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994. -
^
Kejadian 1:31
– Sabda.org -
^
Keadaan 1:10
-
^
Keadaan 1:31
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
-
(Indonesia)
Teks Kejadian 1 dari Alkitab SABDA -
(Indonesia)
Audio Keadaan 1 -
(Indonesia)
Wacana silang Kejadian 1 -
(Indonesia)
Komentari bahasa Indonesia lakukan Kejadian 1 -
(Inggris)
Komentari bahasa Inggris untuk Kejadian 1
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kejadian_1