Membaca Warna Busi 2 Tak
Busi dalang nan sudah berwarna hitam dan basah menjadi pertanda adanya penyebab kebinasaan di mesin (Foto: Carmudi)
Jakarta
– Busi jadi elemen terdepan puas mesin nan berfungsi memantik api di ulas bakar. Bikin itu, kinerja busi perlu dijaga dalam kondisi optimal. Penampakan temukut cukup berat karena harus bekerja di ira bakar dengan hawa dan impitan tinggi. Kita patut siap siaga penyebab elektroda busi hitam dan basah, karena menandakan adanya kerusakan.
Kondisi menir yang baik bisa terlihat bersumber bentuk fisiknya. Adegan elektroda busi ajang memantik api gersang dan bebas arang para hajat pembakaran. Warna elektroda busi dengan pembakaran yang sehat yakni coklat kemerahan atau putih keabu-abuan.
Warna bekatul ini dapat bagi mendaras kondisi mesin. Anda patut waspada apabila busi terpandang basah dan hitam pekat karena karuan ada penyebab kerusakan di sistem pembakaran.
Ini menandakan suka-suka yang bukan rapi plong mesin atau tandon sasaran bakar. Jika dibiarkan, busi bakal cepat mati dan penampakan mesin kian merosot karena komplikasi teknis tadi.
Isi Konten
- Terlalu Banyak Sintesis Bensin
- Penyebab Temukut Hitam, Filter Udara Kotor
- Oli Mesin Rembes, Bikin Busi Hitam
- Bahan Bakar Tidak Sesuai Spesifikasi
- Kualitas Busi Enggak Sesuai Mesin
- Melembarkan Velg Aftermarket yang Tepat untuk Otomobil Kesayangan, Jangan Sembarangan
Plus Banyak Paduan Minyak bumi
Kerak pada kepala busi (Pematang. NGK)
Penyebab permulaan berbunga dari campuran bahan bakar yang berlebih ki berjebah berpangkal karburator. Kondisi ‘banjir’ petrol ini musykil terjadi pada sistem suntikan, kecuali memang terserah kerusakan plong penapisan alias pasokan bensin.
Air Fuel Ratio (AFR) di pengambil inisiatif dalam kondisi normal itu 14:1. Sementara itu, kondisi maslahat bensin itu biasanya karena simpanan udara di asal 14.
Kondisi simpanan gasolin yang berlebih ini dapat menyebabkan sedimen bensin di seputar ruang bakar termasuk elektroda busi. Memang buat mesin bukan terlalu berpengaruh. Kondisi seperti mana ini bertambah berhasil lega penggunaan bensin yang makin porah.
Kalian moga jangan membiarkan kondisi ini. Kondisi bekatul basah dapat menyebabkan terganggunya sistem pengapian. Anda perlu mengatur ulang karburator hendaknya perbandingan AFR ideal.
Untuk menyesuaikan senyawa minyak bumi, putar sekrup awan di karburator berlawanan jarum jam mempekerjakan obeng. Balik lambat-laun sedikit, sekira 1/4-1/2 babak berusul kondisi tadinya. Namun bila masih brebet dan bensin teguh abur, perlu rejetting karburator. Mintalah kepada mekanik terpercaya kerjakan mengatak ulang juru terbang dan main jet agar sediaan petrol ke mesin kembali ideal.
Penyebab Bekatul Hitam, Pengayak Awan Kumuh
Filter Honda Beat harus diganti setiap 16 mili kilometer
Kondisi ini kadang tidak disadari oleh sebagian pemilik motor. Detik penapis udara kumuh, tak tidak mungkin jadi penyebab elektroda busi bercat hitam.
Buat itu, kita harus memongahi putaran tapis udara motor. Caranya dengan melepas filter dan melihat kondisi parasan filter tersebut.
Apabila filter sudah berwarna hitam dan pekat menyimbolkan kondisinya adv amat kotor. Kotoran nan terduduk plong permukaan penapis akan menjadi penghalang bagi udara untuk ikut ke intake.
Ini membuat tingkat vakum pada karburator semakin besar karena saluran intake mega tadi nan terhambat kotoran. Balasannya, petrol yang terhisap ke venturi itu semakin besar.
Apabila pengayak udara masih bersih atau tidak terserah kotoran, maka kemungkinan komplikasi ada di karburator motor. Bisa saja setelan karbu terlalu boros alias ukuran pilot jet karbu terlalu osean.
Oli Mesin Rembes, Bikin Melukut Hitam
Busi vespa, pecahkan puas bagian yang di lingkari warna merah.Foto/Carmudi Indonesia/Ben
Cukuplah, kondisi nan suatu ini kaprikornus sinyal buat Anda untuk overhaul. Oli bisa masuk ke ruang bakar melalui piston. Penyebabnya, dapat karena boring yang tergurat, seal injap diare, piston yang aus, ataupun cincin piston yang mulai lemah. Akibatnya, pembakaran teraduk oli sehingga muncul tabun putih seperti motor dua tak.
Ketika menyibuk melukut menghitam dengan deposit oli, Anda terdesak harus merapikan bagian piston seperti semula termasuk perlu oversize. Ganti piston berikut ring dengan ukuran satu atau dua tahap lebih besar dari yang jebol tadi. Saat melakukan oversize, maka kita harus membubut dinding torak sesuai dengan dimensi piston bau kencur ke tukang bubut.
Pengerjaan anjlok mesin sepoteng ini cukup susah dilakukan sendiri, teradat bantuan mekanik yang ahli mesin, sehingga alat angkut perlu timbrung bengkel. Ketika membongkar head block mesin, ahli mesin bisa sekaligus menginterogasi bagian klep adakah kebocoran atau tidak. Bila cacat presisi, mekanik bikin melakukan skir klep untuk mengembalikan tingkat kerapatannya sama dengan semula.
Bahan Bakar Tidak Sesuai Spesifikasi
Cek area bekatul, agar pengapian tunak lancar
Pemakaian bulan-bulanan bakar yang ideal itu harus sesuai dengan perincisan mesin. Jangan sebatas, memaksakan diri untuk memakai bahan bakar dengan kualitas di bawahnya. Perhatikan tingkat kompresi mesin, atau tatap pokok panduan kendaraan. Bila termaktub kompresi 9,0:1 maka dapat memperalat bensin dengan oktan minimal 88, namun lebih baik mempekerjakan oktan 90.
Kejadian yang mesti diperhatikan ialah apabila perincisan wahana dengan kompresi 10-11:1, karena wajib memakai bensin dengan nilai oktan 92. Jangan sampai, memuati bensin dengan skor oktan di bawah itu. Timbal lega bensin beroktan rendah boleh mengendap dan melembabkan elektroda busi. Jadi akan membuat problem pengapian.
Hal yang proporsional juga berlaku puas ki alat dengan sistem injeksi. Ponten oktan bensin yang tidak sesuai patokan turut menyebabkan sisa deposit sempuras di jalur bahan bakar.
Kualitas Busi Tidak Sesuai Mesin
Busi NGK Iridium
Mesin dengan performa pangkat jelas butuh busi berkualitas. Sebab, sistem pembakaran butuh api yang kian lautan sehingga hanya bisa terpenuhi dengan busi berspesifikasi tinggi.
Kerjakan mesin yang sudah lalu bore up dan upgrade performa jelas teradat busi dengan elektroda berbahan iridium. Mesin penampilan tinggi kurang ideal mempekerjakan busi dengan elektroda berbahan platinum yang secara spesifikasi lebih rendah.
Jadinya, pembakaran tidak maksimal karena api yang keluar berlebih kerdil dan kurang berasal kebutuhan mesin. Gunakan busi yang tepat atau belukut yang direkomendasikan sesuai spesifikasi mesin anda.
Pembakaran yang tidak optimal jelas meninggalkan deposit pembakaran di elektroda busi. Cak bagi kasus yang satu ini, dampak lebih jauh membuat performa mesin kedodoran. Balasannya, performa motor malah tidak sesuai ekspektasi.
Notulis: Yongki Sanjaya
Penyunting: Dimas
Baca Kembali:
Mengidas Velg Aftermarket yang Tepat bakal Mobil Kesayangan, Jangan Merodok
Source: https://www.carmudi.co.id/journal/penyebab-elektroda-busi-hitam-dan-basah-ada-apa/