Strategi Dakwah Utsman Bin Affan
Bagi menegakkan dan menyebarkan agama Islam khalifah Usman bin Affan menempuh jalan dan strategi dakwah sebagai berikut:
1. Perluasan Distrik
Pada masa khalifah Usman terdapat juga beberapa upaya perluasan daerah kontrol Selam di antaranya adalah melanjutkan manuver penaklukan Persia. Kemudian Tabaristan, Azerbaijan dan Armenia. Usaha ekstensi daerah pengaruh Islam tersebut lebih lancar sekali lagi sehabis dibangunnya laskar laut. Satu persatu daerah di seberang laut ditaklukanya, antara tak daerah Asia Kecil, tepi laut Laut Hitam, pulau Cyprus, Rhodes, Tunisia dan Nubia. Dalam upaya pengukuhan dan stabilitas daerah kekuasaan Islam di luar daerah tingkat Madinah, khalifah Usman kacang Affan telah melakukan pengamanan terhadap para perejah nan mengerjakan maka di daerah Azerbaijan dan Rai, karena mereka kelesa mengupah fiskal, begitu juga di Iskandariyah dan di Persia.
2. Standarisasi Al-Qur’an
Pada masa Usman, terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin perihal secara baca Al Qur’an
(qiraat)
. Mesti diketahui lebih lagi dahulu bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan beragam cara baca. Karena perselisihan ini, hampir saja terjadi perang saudara. Kondisi ini dilporkan oleh Hudzaifah al Yamani kepada Khalifah Usman. Menanggapai laporan tersebut, Khalifah Usman memutuskan untuk mengamalkan pembakuan cara baca Al-Qur’an. Cara baca inilah yang akhirnya secara resmi dipakai oleh kaum muslimin. Dengan demikian, friksi dapat tergarap dan perpecahan dapat dihindari.
Dalam menyusun kaidah baca Al-Qur’an resmi ini, Khalifah Usman melakukannya berdasarkan cara baca nan dipakai dalam Al-Qur’an yang disusun leh Abu Bakar.
Sehabis pembukuan selesai, dibuatlah beberapa salinannya untuk dikirim ke Mesir, Syam, Yaman, Kufah, Basrah dan Mekkah. Satu mushaf disimpan di Madinah.Mushafmushaf inilah nan kemudian dikenal dengan stempel Mushaf Usmani. Khalifah Usman mengharuskan umat Islam menggunakan Al-Qur’an hasil salinan yang sudah lalu disebarkan tersebut. Darurat mushaf Al-Qur’an dengan cara baca yang lainnya dibakar.
3. Pengangkatan Pejabat Negara
Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun. Puas paruh terakhir masa kekhalifahannya muncul manah tidak plong dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini bisa jadi karena umurnya nan lanjur (diangkat privat usia 70 tahun) dan sifatnya nan rengsa lembut. Akhirnya pada waktu 35 H/655 M, Usman dibunuh maka dari itu kaum pendurhaka nan terdir dari orang-sosok yang kecewa itu.
Salah suatu faktor yang menyebabkan banyak tawar hati terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanannya mengangkat keluarga intern geta tinggi. Nan terpenting di antaranya yaitu Marwan ibnu Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, padahal Usman sahaja menyandang gelar khalifah. Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-jabatan penting. Usman laksana popi dihadapan kerabatnya tersebut. Dia tidak boleh melakukan banyak dan terlalu lunglai terhadap keluarganya. Engkau juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan. Harta kekayaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan minus terkontrol oleh Usman seorang.
4. Pembangunan Bodi
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masa Usman tidak cak semau kegiatan-kegiatan nan penting. Usman bermakna membangun kolam bagi menjaga arus banjir yang besar dan mengatak pembagian air ke kota-kota. Anda kembali membangun kronologi-jalan, jembatan-jembatan, zawiat-sajadah dan memperluas sajadah Nabi di Madinah.
Demikianlah sahabatbacaan madani ulasan adapun strategi dakwah Khalifah Utsman bin Affan. Sumur Modul 3 Perkembangan Selam Masa Khulafaur Rasyidin, Pendidikan Profesi Suhu internal Jabatan Departemen Agama Republik Indonesia 2022. Kunjungilah selaluwww.bacaanmadani.com seyogiannya berharga. Aamiin.
Source: https://www.bacaanmadani.com/2020/02/strategi-dakwah-khalifah-utsman-bin.html